Parenting

Apa yang Bayi Komunikasikan?

Apa yang bayi komunikasikan dan bagaimana cara bayi berkomunikasi?

Bayi akan berkomunikasi ketika mereka merasakan sesuatu atau ada yang terjadi pada mereka. Mereka akan menangis saat lapar, saatnya mengganti popok atau saat mereka merasa overstimulasi oleh semua informasi yang masuk ke otak mereka melalui indera mereka: melalui mata, telinga, kulit dan hidung mereka.

Misalnya saat bayi dikenalkan kepada banyak orang, seperti pada acara kumpul keluarga, ada suara baru, bau baru, banyak wajah dan banyak suara yang berbeda. Dalam situasi ini, otak bayi harus memproses sejumlah besar informasi. Jadi mereka mungkin terlihat gelisah atau mereka akan menangis. Terkadang bayi juga mencoba untuk mengakhiri overstimulasi ini dengan tertidur. Apa yang bayi komunikasikan adalah untuk memberitahu kita apa yang mereka butuhkan atau rasakan.

Bayi akan berkomunikasi ketika mereka merasakan sesuatu atau ada yang terjadi pada mereka.

Bayi berkomunikasi sejak lahir dan mereka mencoba berinteraksi dan berkomunikasi dengan kita. Bagaimana cara mereka berkomunikasi?

  1. Menangis

Menangis dirancang untuk mengingatkan orang tua akan kebutuhan bayi (memberi makan, mengganti popok, menenangkan) atau ada sesuatu yang salah (sakit). Menangis dapat memunculkan perasaan yang kuat pada orang tua, baik secara fisik maupun emosional. Kolik sering dikaitkan dengan tangisan dan rasa sakit, meskipun penyebabnya tetap menjadi topik perdebatan di antara para profesional dan orang tua. Kolik adalah kondisi ketika bayi menangis terus menerus tanpa penyebab yang jelas. Kondisi ini bukan termasuk penyakit dan tidak akan membahayakan bayi. Kolik merupakan kondisi yang dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti adanya timbunan gas dalam perut bayi atau karena sistem pencernaan yang belum sempurna. 

  1. Gelisah 

Perasaan gelisah mungkin mengomunikasikan bahwa bayi tidak nyaman. Terkadang bayi mencoba untuk regulasi diri mereka sendiri, untuk menenangkan diri atau memberi energi pada diri mereka sendiri. Pernahkah Anda memperhatikan diri Anda pada saat gelisah karena bosan atau perlu lebih berkonsentrasi? Gelisah mengubah input ke otak Anda dan perubahan keadaan ini mungkin yang Anda butuhkan untuk melewati saat itu. Sama halnya dengan bayi.

  1. Tertidur

Tertidur mungkin mengomunikasikan bahwa bayi lelah, tetapi mungkin juga cara bayi menghentikan overstimulasi dari luar.

  1. Tersenyum

Beberapa hari atau minggu awal setelah persalinan, senyum yang dimiliki bayi muncul bukan karena mereka sedang merasa bahagia atau merespon sesuatu. Hal ini adalah refleks alami yang dimiliki setiap bayi. Reflek senyum ini dimiliki setiap bayi sejak mereka di dalam kandungan yang berasal dari rangsangan bagian subkortikal otak. Senyum ini juga spontan terjadi ketika bayi Anda sedang terlelap dalam tidurnya.

Ketika memasuki usia 2 bulan, senyum yang muncul pada bayi tidak lagi spontan yang berasal dari rangsangan otak, tetapi bayi akan mulai tersenyum akibat merespon berbagai hal yang ia lihat atau dengar. Senyum bayi juga menunjukan perkembangan emosinya.

  1. Memalingkan Muka

Bayi memalingkan pandangan ke arah lain untuk mengomunikasikan bahwa mereka kelelahan atau kewalahan dan mencoba untuk mengakhiri stimulasi atau otak mereka mungkin menggunakan waktu berpaling untuk memproses informasi sehingga koneksi saraf penting dibuat di otak.

*Konten yang disajikan di situs web ini hanya memberikan informasi umum dan tidak dimaksudkan untuk menggantikan nasihat dokter Anda atau dokter anak Anda. Jika Anda memiliki pertanyaan, silakan berkonsultasi dengan dokter anda atau dokter anak Anda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *