Home,  Parenting

Menanggapi Tangisan Bayi

Apakah benar seorang bayi perlu menangis karena itu baik untuk paru-parunya? Bagaimana kita menanggapi tangisan bayi?

Pernyataan bahwa ‘Bayi perlu menangis karena itu baik untuk paru-paru mereka’ adalah tidak benar.

Bayi tidak perlu melatih paru-parunya dengan menangis. Menangis dirancang sebagai cara berkomunikasi untuk mendapatkan perhatian orang dewasa disekitarnya. Menangis, dari sudut pandang bayi, adalah cara untuk mengatakan sesuatu. Orang tua hanya perlu mencari tahu apa itu!

Ada banyak penelitian tentang perbedaan tangisan bayi. Beberapa penelitian adalah tentang berbagai cara bayi menangis ketika mereka sakit. Jika kita dapat memahami ‘bahasa’ ini, menangis dapat memberi tahu kita tentang keadaan fisik dan emosional bayi.

Akan ada saat-saat ketika bayi menangis untuk waktu yang lama dan dalam hal ini Anda harus konsultasi dengan seorang medical profesional. Menangis berkepanjangan sering dikaitkan dengan kolik. Namun, Anda harus berhati-hati dalam membuat asumsi tentang kolik tanpa mencari nasihat profesional.

Pernyataan bahwa ‘Bayi perlu menangis karena itu baik untuk paru-paru mereka’ adalah tidak benar.

Apakah benar membiarkan bayi menangis akan mengajarinya untuk menenangkan dirinya sendiri? 

Ketika seorang bayi merasa tidak nyaman atau tertekan, bagian otaknya akan memperingatkannya untuk waspada. Sistem limbik, di tengah otaknya dirangsang. Upaya orang tua untuk menenangkan bayi dapat membantu menenangkan dan mengatur bagian otak ini. Ketika orang tua memberi tahu bayi bahwa ‘semua akan baik-baik saja’, pada saat yang sama, sistem limbik mengomunikasikan pesan ke bagian otak bayi yang berkembang pesat (korteks, bagian berkerut di bagian luar otak). Jika pengalaman itu cukup sering terjadi, otak bayi akan menghubungkan koneksi. Ini memungkinkan bayi untuk mengakses sensasi menenangkan yang sudah dikenalnya di masa kedepan.

Bayi belajar tentang hubungan dengan orang sekitarnya, lingkungan sekitarnya  dan diri mereka sendiri sejak lahir (bahkan saat ada dalam kandungan). Melalui respons sensitif orang tua, bayi akan perlahan-lahan belajar untuk menghibur atau menenangkan diri mereka sendiri.

Seorang bayi belajar untuk mendapat rasa nyaman melalui hubungannya dengan orang tuanya. Bayi mendapat rasa nyaman melalui panca indranya. Contohnya: Bayi merasa nyaman ketika mendengar suara atau melihat wajah orang tuanya.

Kontak kulit ke kulit setelah lahir merupakan awal bayi mengalami kedekatan dengan orang tuanya. Kontak ini membantu bayi untuk tenang setelah kelahiran.

Orang tua dan bayi akan secara bertahap mengenal satu sama lain, sehingga orang tua dapat mulai menilai bagaimana keadaan bayinya. Orang tua akan belajar untuk mengamati dan menunggu sebentar apakah bayinya dapat menenangkan dirinya sendiri atau memerlukan bantuan. Dan dengan seiring berjalannya waktu, bayi mungkin akan memiliki barang-barang tertentu yang mengingatkan mereka pada orang tua mereka, seperti mainan atau selimut yang dapat menghibur atau menenangkannya.

Cara Menenangkan Bayi yang Tidak Membantu

Bayi dan anak-anak akan mengembangkan cara untuk menghibur atau menenangkan diri mereka sendiri jika orang dewasa disekitar mereka kurang sensitif, tetapi perilaku yang mereka kembangkan seringkali tidak membantu perkembangan mereka. Misalnya, mereka suka membenturkan kepala untuk menenangkan diri atau ketergantungan yang berlebihan terhadap suatu barang, seperti boneka atau selimut.

Beberapa bayi yang dibiarkan menangis dalam waktu lama mungkin akan berhenti menangis karena mereka telah belajar bahwa tidak ada yang akan datang untuk menenangkan mereka. Namun para peneliti telah menemukan bahwa sistem hormon bayi-bayi ini berada di bawah banyak tekanan. Seorang bayi akan belajar menenangkan diri dengan cara yang sehat, jika kita bisa menanggapi tangisan bayi dengan cara yang sensitif.

*Konten yang disajikan di situs web ini hanya memberikan informasi umum dan tidak dimaksudkan untuk menggantikan nasihat dokter Anda atau dokter anak Anda. Jika Anda memiliki pertanyaan, silakan berkonsultasi dengan dokter anda atau dokter anak Anda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *